Saturday, June 11, 2011

STANDAR OPERASINAL PROSEDUR PERAWATAN LUKA GANGREN

STANDAR OPERASIONAL PELAKSANAAN
PERAWATAN LUKA GANGREN DIABETIKUM

A.      Pengertian
Suatu daerah nekrose ( kematian jaringan sebagian yang mengenai suatu bagian badan ), misalnya jari dan tungkai.
B.      Tujuan
Peran perawat dalam perawatan luka gangren adalah
1.       mencegah komplikasi akibat luka gangren dengan menerapkan teknik aseptik pada tiap perawatan luka, selain itu perawat harus mampu menjadi educator bagi pasien, dan memberi asuhan keperawatan secara holistik.
2.      Mempercepat penyembuhan.
3.       Mencegah gangguan rasa nyaman bagi yang bersangkutan maupun bagi pasien lain terutama bila luka nekrose dan berbau.
C.      Persiapan Bahan Dan Alat :
1.      Pinset anatomi 1 buah dan pinset cirurgis 1 buah
2.      Gunting Arteri 1
3.      Cuting
4.      Persegi satu buah
5.      Kom satu buah
6.      Bengkok
7.      Larutan NaCl 0,9 %
8.      Sarung tangan satu pasang
9.      Spuit 50 cc
10.  Kassa
11.   Alkohol 70 %
12.  Metronidazole powder
13.  Duoderm gel
14.  Kaltostat, Aquacel
15.  Pembalut Duoderm CGF
16.  Duoderm Paste
17.  Duk steril
D.     Tindakan
1.      Letakkan alat-alt di dekat klien.
2.      Isi kom dengan kapas dan larutan NaCl
3.      Cuci luka dengan cairan NS (NaCl 0,9%) sambil digosok secara lembut dengan tangan yang terbungkus sarung tangan
4.      Jika luka berongga gunakan tube (NSV bayi atau folley kateter anak) & spuit 50 cc
5.      Keringkan luka dengan kassa secara lembut (ditutul), jangan digosok.
6.      Bersihkan kulit utuh sekeliling luka dengan alkohol 70% (radius 3-5cm dari tepi luka)
7.      Taburi dasar luka dgn metronidazole powder (500 mg) secara merata untuk mengurangi bau pada luka.
8.      Isi rongga luka/dasar luka dengan Duoderm Hydroactive gel sampai 1/2 kedalaman rongga luka
9.      Campurkan Duoderm Hydroactive gel dengan metronidazole powder (500mg) dlm cucing steril.
10.  Isikan ke dalam luka sampai terisi ½ kedalaman luka
11.  Tutup luka dengan absorbent dressing:
a.       Kaltostat
b.      Aquacel
12.  Masukkan Kaltostat rope / Aquacel (absorbent as primary dressing) ke dalam rongga luka (fill dead space) & di atas luka untuk mengabsorbsi exudate yg berlebihan.
13.  Sisakan 1 cm absorbent dari tepi rongga luka.
14.  Tutup dgn pembalut: Duoderm CGF Extrathin secara tepat untuk memberikan moist environment. Jangan menarik pembalut.
15.  Berikan penekanan ringan secara merata pada pembalut selama 30 detik agar melekat rata dipermukaan kulit
16.  Jika warna dasar luka merah (granulasi) namun masih cekung beri Duoderm Paste scr merata diatas permukaan luka.
17.  Tutup absorbent jika perlu.
18.  Tutup dgn Duoderm CGF secara tepat
19.  Ganti pembalut jika telah jenuh oleh exudate.
20.  Jadwal penggantian balutan dapat ditentukan setiap 3 - 7 hari sekali, tergantung warna dasar luka dan jumlah exud
21.  Dokumentasi keadaan luka, dan perawatan luka Sebagai educator bagi pasien, perawat memberi informasi tentang pentingnya nutrisi bagi kesembuhan luka dan pemberian terapi antibiotik. Penderita gangren disarankan untuk tirah baring, dan menhjaga kesehatan (terutama gula darahnya). Nutrisi yang diberikan harus sesuai prinsip 3 J (Jumlah kalori, Jadwal diit, dan Jenis makanan). Pencegahan jauh lebih disukai daripada penyembuhan. Beberapa faktor resiko untuk penyakit vaskuler perifer pada pasien DM tidak dapat diobati, misalnya usia dan lamanya menderita DM, tetapi banyak faktor resiko laon yang dapat ditangani misalnya merokok, hipertensi, hiperlipidemia, hiperglikemia, dan obesitas.  Pendidikan tentang perawatan kaki merupakan kunci mencegah ulserasi kaki. Perawatan kaki dimulai dengan mencuci kaki dengan benar, mengeringkan dan menminyakinya (menggunakan lotion), kemudian inspeksi kaki tiap hari (periksa adanya gejala kemerahan, lepuh, fisura, kalus atau ulserasi), memotong kuku dengan hati-hati. Pasien disarankan untuk mengenalan sepatu yang pas dan tertutup pada bagian jari kaki. Perilaku beresiko tinggi harus dihindari, misalnya : berjalan tanpa alas kaki, menggunakan bantal pemanas pada kaki, mengenakan sepat terbuka pada bagian jarinya, memangkas kalus.
Adapun Cara perawatan luka gangren di RS DR Soetomo:
1.      buka balutan dengan hati-hati, karena dapat menarik jaringan yang sudah bergranulasi. Bila lengket siram dengan larutan NaC.
2.      Inspeksi luka, perhatikan mana yang sudah bergranulasi dan bagian yang masih bernanah.
3.      Ambil bola kapas yang sudah direndam savlon. Lalu basuh dan bersihkan luka klien dengan hati2. Bila jaringan sudah bergranulasi yang ditandai dengan warna merah maka cukup ditutul. Bila jaringan yang nekrotik dan bernanah maka luka harus dicuci. Gunakan tangan kiri untuk mengambil alat steril, tangan kanan untuk ke luka pasien.
4.      Lakukan hingga 3 kali, kemudian palpasi luka. Terutama bagi luka yang bernanah. Untuk mengeluarkan pus, klien diminta menggerakkan pergelangan kakinya (atas bawah). Bila klien tidak bisa, maka perawat dapat menekan sambil mendorong mulai dari anterior ke superior mengarah ke tempat keluarnya pus.
5.      Gunting jaringan nekrotomi, dan jaringan yang menghambat keluarnya nanah. Apabila ada asisten, maka asisten dapat membantu dengan menekan sambil mendorong pus keluar
6.      Lakukan hingga jaringan nekrotomi terbuang semua, dan pus sudah keluar. Bilas dengan larutan NaCl.
7.      Keringkan luka dengan kassa.
8.      Balut luka dengan ditutup kassa. Untuk primary dressing, gunakan kassa kering untuk menutupi seluruh luka, sedangkan untuk secondary dressing gunakan perban.
Dokumentasikan keadaan luka pasien.

No comments:

Post a Comment